LOST IN BALI - The Journey Begin


                                        

LIBURAN, ya siapa yang ga suka dengan liburan?? Saya rasa ga ada seorang pun yang ga suka dengan liburan. Semua orang suka dengan liburan baik itu liburan dengan keluarga atau dengan teman-teman, bahkan berlibur sendirian ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya juga mempunyai kesan tersendiri. Semua itu bisa dilakukan apabila kita punya tujuan yang jelas, hari yang sudah ditentukan, dan yang paling penting budget yang akan kita butuhkan dalam perjalanan berlibur kita. Tidak semua liburan dibutuhkan biaya yang besar, dengan biaya yang cukup pas-pas an pun bisa kita manfaatkan untuk berlibur. Berlibur dengan budget yang minim biasa disebut dengan low cost budget traveling atau yang akrab disebut dengan backpacker. Sudah yahh cukup dengan tetek bengeknya, kali ini saya akan mencoba menulis pengalaman saya backpacker ke pulau Bali dengan teman-teman kuliah saya.Liburan semester lima ini saya rencanakan untuk berlibur  ala backpacker ke pulau Bali bersama teman-teman saya. Awalnya sih saya dan teman-teman saya iseng-iseng untuk merencanakan liburan yang tidak biasa dari semester-semester sebelumnya, yaitu pergi nggembel ke Bali. Akhirnya saya dan teman-teman saya meniatkan dengan modal nekat untuk pergi kesana. Kami hanya bermodalkan informasi perjalanan, penginapan murah, dan budget yang dibutukan untuk pulang dan pergi yang hanya didapat dari salah satu forum terbesar di Indonesia, kami memutuskan tanggal 16-21 Januari 2012 pergi ke Bali.

Saya bersama duabelas orang teman saya yaitu Martin, Broma, Oky, Alfian (kopong), Faiz, Hangga, Rio, Andre (simbah), Marla (lala), Agil, Yosua, dan Endik dengan modal nekat capcuss ke Bali. Oke, kami bersepuluh berangkat dengan menggunakan KA ekonomi Sri Tanjung, tapi kemana yang tiga lagi?? Mereka menggunkan Bis tujuan Denpasar, maklum ada anak cewenya si Lala dan Agil yang ditemani teman saya Hangga. But it’s okay, kami memutuskan untuk langsung ketemuan ke penginapan. 

The Journey Begin
Kami bersepuluh berangkat menuju Banyuwangi jam setengah sembilan pake kereta ekonomi dari stasiun Purwosari. Nah, untuk man teman pembaca, sekarang kereta ekonomi ga seperti dulu yang umpel-umpelan lohh, sekarang sudah ga ada lagi tiket tanpa tempat duduk, jadi tidak perlu khawatir akan berdesak-desakan. Aturan ini sudah diberlakukan sejak bulan Oktober 2011 lalu. Jadi, tetap nyaman walaupun menggunakan kereta ekonomi. Dikereta, kami menghabiskan waktu dengan gojekan-gojekan gat*l sampai kecroh-kecrohan (ngebuly) antar teman, dan si Martin dengan jemari yang lentik tapi ga keriting (klo keriting jarinya, lekong dong) memainkan gitar si Endik dengan lincahnya, kami bernyanyi-nyanyi koyo wong edan, banter banget sampai orang seluruh gerbong menujukan matanya kearah kita. “ra urusan sing penting aku kro koncoku seneng-seneng bareng” itu lah yang mungkin ada di pikiran kita saat itu.
                           
Yak, perjalanan lama kelamaan menjadi sangat membosankan dan ga sabar ingin cepat sampai di Banyuwangi. Disetiap stasiun kereta kami berhenti bahkan ditengah sawah pun kereta kami juga berhenti (tapi ga di tengah sawah beneran, kanan-kiri rel sawah maksudnya) untuk menunggu disalip atau berpapasan dengan kereta eksekutif dan bisnis. Karena ini kereta ekonomi jadi ya harus mengalah dengan kereta eksekutif dan bisnis. Kereta Sri Tanjung ini gat*l nya adalah Kipas angin yang HIDUP kalo kereta JALAN dan MATI kalo kereta BERHENTI. Bisa dibayangkan kan kalo kereta ini berhenti disiang bolong yang panas, alhasil kereta kami mempunyai fasilitas yang baru yakni Sauna. 

Akhirnya ekspektasi yang ga kami harapkan terjadi juga, kereta kami berhenti di tengah-tengah sawah tanpa adanya pepohonan, bisa anda bayangkan kipas angin yang metong ga berfungsi dicampur dengan bau keringat manusia-manusia koplo yang mulai keluar dari pori-pori kulit mereka, ehmm aroma bagaikan bunga kasturi :p oiya dan juga ditambah dengan aroma bau mulut mereka. Yup, kami hanya bisa berdoa agar kereta ini berjalan sesegera mungkin agar kipas angin ini hidup dan memberikan kesegaran bagi kami. Dan akhirnya kereta berjalan kembali –Alhamdulillah setelah menunggu selama 45 menit tanpa ada papasan atau pun disalip kereta eksekutif atau bisnis. So, kereta ini berhenti selama 45 menit tadi ada maksud apa?? Ban bocor?? Masinis kebelet boker?? Kebelet kencing?? Atau ada mokmen?? Hanya Masinis dan Tuhan yang tahu.

Ga hanya berhenti ditengah sawah, kereta ini juga berhenti disetiap stasiun kecil yang menjadi tempat-tempat yang telah ditentukan oleh Masinis. Disetiap stasiun kami langsung diserbu oleh para pedagang asongan, penjual nasi bungkus, penjual munuman mijone, akua, pokari swet, dsb, dan pengamen silih berganti tanpa henti hingga kereta melanjutkan perjalanan. Bicara mengenai Pengamen saya mempunyai TIPS BACKPACKER agar terhindar dari kantong-kantong berisi uang receh para pengamen. Pertama, siapkan kacamata atau matakaca (kata Bli di Uluwatu) yang berwarna gelap. Kedua, kalo anda membawa headset, segera siapkan! Apabila pengamen sudah masuk gerbong dan menggenjreng gitarnya, pakai alat-alat yang sudah dipersiapkan tadi lalu berpura-puralah tertidur, dan kalo perlu keluarkan air liur anda seakan-akan anda ngeces. Dijamin kantong-kantong itu tidak akan ada di hadapan kalian. Aku pikir tips ini berguna sekali karena melihat dari silih bergantinya pengamen, jika dihitung dalam sekali perjalanan bisa mencapai belasan bahkan puluhan pengamen, bisa-bisa duit sangu (uang saku) bisa terkikis hanya untuk pengamen, kan lumayan masih bisa kita gunakan untuk keperluan lain yang lebih penting dari pada memberi  uang kepada pengamen.
Di salah satu stasiun kami menjumpai pengamen yang gat*l. Mereka berpersonil 3 orang dan 1 orang additional. Dua orang memetik gitar, masing-masing gitar klasik dan gitar kencrung, Satu orang menabuh pralon, dan yang terakhir membawa ecek-ecek dan kantong ciki. Spontan setelah masuk ke dalam gerbong mereka memainkan lagu mereka dan secara spontan pula kami segera berpura-pura tidur. Setelah agak lama bermain dengan lagunya, akhirnya para pengamen tadi berjalan menyusuri jalan diantara kursi-kursi gerbong. Saat mereka berada di samping kami, mereka sentak mengeraskan volume bernyanyi, memetik gitar, dan juga ketipung dari pralon secara bersamaan. “pengamen macam apa ini”, pikirku dalam hati dan kami pun juga tidak mau kalah, kami tetap berpura-pura tidur. Begitu mereka keluar dari gerbong kereta, martin berteriak “wuass**.. kupingku cukk..!!” Lain halnya dengan simbah, “untung nganggo headset”. mungkin mereka hari ini hanya mendapat sedikit rejeki dan belum makan seharian jadi mereka mengamen yaa agak maksa sedikiit.

Finally, kami sampai di Stasiun Banyuwangi Baru pukul 23.00 WIB perjalanan ditempuh selama 14 jam, kereta delay 2 jam dan berhasil membuat pantat saya yang tipis menjadi tambah tipis. Ga perlu berlama-lama di stasuin yg sepi ini, capcuss lah kami mencari Bis tujuan Denpasar, tapi sebelumnya kami beristirahat di salah satu Swalayan 24 jam sembari menunggu Martin dengan “panggilan alam” nya yang belum dituntaskan sejak pagi tadi, kami sibuk mengisi kembali amunisi untuk perjalanan selanjutnya. “Oke, wis rampung kabeh, ayo nego Bis” jare mas Faiz. Ehh.. lah koq disaat kami bernegoisasi dengan kernet, ada adik tingkat kami (angkatan 2010) lima orang dengan tujuan yang sama dan dengan bis yang sama yang sedang kami tawar. Yowis, terjadilah tawar menawar antara kernet dengan si Rio. Disaat negosiasi berlangsung kami memiliki akal yang cukup ndelog*k namun sangat menghemat uang jajan kami, yahh kami bersepuluh dan mereka (adik tingkat) berlima, kami sepakat untuk 15 orang perjalanan dari Ketapang-Denpasar total 400rb rupiah, lalu kami membaginya, 10 orang 25rb yaitu kami dan 30rb mereka (adik tingkat) berlima. 250rb + 150rb = 400rb bukan?? Haha. Cukup menghemat 5rb rupiah bisa dibelikan rokok dan minum. Maafkan kami ya adik tingkat. Hehe. (bersambung)

2 comments:

  1. ahahahaha cari-cari tentang bali nemu Blog ini dan tips buat ngeces jika ada pengamen patut di contoh hahahah thanks gan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhahaha..
      Sama2 gan patut dicoba..

      Anyway, blog ini sudah lama ga diurus lagi dan kalo mau baca cerita perjalanan ku silakan cek di alfanwibi.tumblr.com
      terima kasih :D

      Delete